Rumah Adat Sumatera Barat “Gadang”

Rumah Adat gadang atau rumah godang adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini masih banyak ditemui di Provinsi Sumatra Barat.

Teringat bahwa kebudayaan melayu yang menyebar di sekitar Semenanjung Melaya.

Seperti ini juga dapat kita temui hingga di beberapa Daerah di Malaysia, jadi seandainya anda melihat rumah gadang yang berada di negara tetangga, jangan anggap mereka telah mencuri kebudayaan kita, karena kebudayaan malaya telah menyebar di sekitar Semenanjung Malaya.

Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton”

Rumah Adat Buton adalah rumah adat di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Sumatra Tenggara.

Dari berbagai bentuk seni konstruksi, bangunan Rumah Adat Buton ini cukup unik karena rumah adat ini dibuat dengan empat lantai dan hanya menggunakan kait kayu, tanpa menggunakan pasak dan paku.

Semua itu menunjukan bahwasanya masyarakat Provinsi Sulawesi Sumatra Tenggara mempunyai keterampilan bangunan yang luar biasa.

Keterampilan yang dimiliki merupakan warisan turun temurun, dari generasi awal sampai generasi saat ini.

Kebanyakan masyarakat yang mahir dalam hal ini, hanya dari kalangan orang tua, yang mahir dalam pengerjaanya.

Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”

Rumah Adat Kebaya merupakan rumah adat Provinsi DKI Jakarta yang khas dengan budaya Betawi yang sangat kental sehingga kita dapat dengan mudah mengenali jenis rumah adat ini.

Dengan dibangunnya berbagai gedung-gedung besar di ibukota membuat Rumah Kebaya sudah sulit untuk dapat kita jumpai di Jakarta.

Namun, jika kamu ingin melihat Rumah Adat Kebaya secara langsung, kamu dapat mengunjungi perkampungan Betawi tetapi jumlahnya pun juga sudah sedikit karena telah digantikan dengan bangunan rumah yang lebih modern.

Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”

Rumah Panjang merupakan rumah adat Suku Dayak yang mendiami Provinsi Kalimantan Barat.

Rumah Panjang ini memiliki desain yang hampir menyerupai rumah panggung yang memanjang yaitu dengan bentuk anak tangga yang lebar dan tiang penyangga yang tinggi.

Rumah adat ini bisa dikatakan telah punah karena kita akan sangat kesulitan untuk menemukan rumah adat ini di daerah asalnya.

Jika kamu ingin melihat bentuk asli dari rumah panjang yang telah langka ini, kamu dapat mengunjungi TMII (Taman Mini Indonesia Indah).

Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam “Krong Bade”

Rumah adat Aceh disebut rumoh Aceh atau Krong Bade, sebuah rumah panggung berbentuk persegi empat memanjang dari timur ke barat.

Bangunan rumah dibuat dari kayu dan atapnya dari daun rumba, serta memiliki ornamen rumit.

Rumoh Aceh memiliki 5 ruang. seuramo-ukeu (serambi depan) untuk tamu laki-laki, seuramo-likoot (serambi belakang) untuk tamu perempuan, rumoh-inong (rumah induk) di antara serambi depan dan belakang, rumoh-dapu (dapur) dan seulasa (teras) di bagian paling depan rumah.

Rumah Adat Minangkabau Dilengkapi Nama, Gambar, Keunikan, dan Penjelasannya

Rumah Adat Nusa Tenggara Timur “Musalaki”

Rumah Adat Musalaki merupakan nama rumah adat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Jika dilihat dari tampilannya, Rumah Adat Musalaki terlihat sangat tradisional.

Hal ini dikarenakan atap Rumah Adat Musalaki terbuat dari kumpulan ilalang, di mana biasanya rumah adat tersebut memiliki atap yang menjulang tinggi ke atas.

Walaupun berkesan klasik dan kuno, namun Rumah Adat Musalaki hanya dapat digunakan oleh petinggi di suatu daerah tersebut seperti ketua adat maupun para petinggi yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan di daerah tersebut.

Tak heran jika rumah adat ini sangat jarang ditemui dan hanya tersisa beberapa saja di Nusa Tenggara Timur.

Rumah Adat Bali “Jineng”

Memiliki masyarakat lokal yang sebagian besar bekerja sebagai petani, Bali juga memiliki rumah adat bernama Jineng.

Di mana Rumah Adat Jineng ini digunakan oleh masyarakat Bali untuk menyimpan gabah yang belum kering maupun sudah kering.

Rumah adat ini biasa juga kerap disebut dengan klumpu oleh masyarakat di Bali. Memiliki bentuk yang tinggi adalah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh rumah adat jineng,

Selain itu rumah adat jineng memiliki dinding yang terbuat dari kayu. Sedangkan untuk atapnya rumah adat tersebut terbuat dari ilalang yang tersusun secara rapi membuatnya tidak tembus panas maupun hujan.

Rumah Adat Bali “Bale Gede”

Rumah Adat Bale Gede merupakan rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat kelas atas di kepulauan Bali.

Biasanya rumah adat ini digunakan untuk beribadah umat Hindu.

Namun, uniknya tidak hanya satu atau dua orang saja yang beribadah, melainkan secara bergerombol atau dalam jumlah banyak melakukan ibadah di Rumah Adat Bale Gede tersebut.

Rumah adat ini memiliki beberapa tiang yang menyangganya, sedangkan tiga sisi tidak terdapat dinding dan satu sisi memiliki dinding.

Satu dinding inilah yang biasanya menjadi arah umat hindu melakukan ibadah, biasanya di dekat dinding diberi banyak sesaji.

Rumah Adat Banten “Badui”

Masyarakat Banten juga memiliki rumah adat sendiri yang dibangun oleh Suku Badui, maka tak heran jika namanya Rumah Badui.

Rumah adat ini memiliki keunikan yaitu tingginya yang tidak mencapai setengah meter namun lebih tinggi dari rumah panggung.

Untuk pembuatannya, Rumah Adat Badui terbuat dari kayu dengan atap berupa ilalang, tiang yang terbuat dari batu dan dindingnya terbuat dari bambu.

Kita masih dapat menemui Rumah Adat Badui dengan mudah di beberapa daerah pedesaan di wilayah Banten dan daerah pelosok Ujung Kulon.

Rumah Adat Jawa Barat “Sunda”

Rumah adat dari Provinsi Jawa Barat umumnya dikenal dengan nama Rumah Sunda. Di mana Rumah Adat Sunda ini memiliki bentuk seperti rumah panggung namun tidak terlalu tinggi.

Pada bagian depan, Rumah Adat Sunda terdapat gelodog yaitu semacam tangga yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya rumah.

Sedangkan, arsitektur untuk bagian atapnya terdiri dari berbagai jenis dengan keunikan yang berbeda-beda.

Macam-macam desain atap yang biasa digunakan adalah perahu kemurep, atap jolopong, buka pongpok, jubleg, badak heuay, apit gunting, nangkup, dan tegong anjing.