Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Kebohongan adalah masalah serius, terlebih dalam sebuah hubungan pernikahan. Mendapati suami atau istri yang suka berbohong tentu menghilangkan kepercayaan yang sudah dibangun.

Nah, berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi pasangan yang suka berbohong.

Cari tahu alasan pasangan berbohong

Mencari tahu kenapa pasangan Anda suka bohong adalah langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah dan memulihkan kepercayaan.

Pasalnya, kebohongan kerap digunakan sebagai alat untuk menutupi masalah dan mungkin berkaitan dengan ketidaknyamanan pada salah satu pihak.

Walaupun tidak mudah untuk mengendalikan emosi, berbicara secara perlahan serta meminta pasangan untuk jujur adalah cara awal untuk membuka alasan di balik kebohongannya.

Tidak perlu membentak-bentak pasangan atau menuduhnya macam-macam. Sikap seperti itu justru membuat pasangan Anda makin tidak percaya dan memilih berbohong.

Cara menghadapi pasangan yang suka berbohong

Wajar bila Anda merasa kesal ketika mengetahui bahwa pasangan Anda sering berbohong. Namun, penting untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Jika Anda mencurigai adanya kebohongan dalam hubungan pernikahan, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

Ciri-ciri pasangan yang suka berbohong

Mendeteksi kebohongan tidaklah mudah. Bahkan, hingga saat ini tidak ada tes kejujuran yang benar-benar bisa memastikan apakah seseorang berbohong atau tidak.

Penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychiatry (2019) juga menemukan bahwa hanya ada 54% orang yang mampu mendeteksi kebohongan secara akurat.

Namun, pasangan yang sering berbohong mungkin bisa dikenali lewat beberapa ciri berikut ini.

Meski demikian, perilaku di atas tidak selamanya menjadi ciri-ciri orang yang berbohong. Perilaku tersebut dapat juga muncul akibat perasaan gugup atau cemas.

Oleh sebab itu, penting untuk tidak langsung menarik kesimpulan bahwa istri atau suami Anda suka berbohong tanpa mempunyai bukti yang jelas.

Mulai perubahan dari diri sendiri

Terkadang, salah satu alasan pasangan suka bohong adalah perilaku negatif yang tidak Anda sadari. Jika kasusnya demikian, inilah saatnya untuk mengevaluasi diri Anda.

Sebagai contoh, Anda memarahi pasangan karena kumpul dengan teman-teman selepas jam kantor. Bukan tidak mungkin pasangan Anda akan berbohong kalau ia harus bekerja lembur.

Apabila Anda tidak suka pasangan pergi sampai larut malam, sampaikan dengan baik dengan menyertakan alasan yang logis. Jangan hanya menuntut, “Pokoknya aku nggak suka, titik!”

Ketika masalah ditangani dengan kepala dingin, kemungkinan Anda dan pasangan bisa saling memahami maksud dan keinginan masing-masing.

Jika pasangan memahami maksud Anda, ia akan lebih mempertimbangkan keputusannya dengan matang, apakah akan pergi dengan teman kantor sepulang kerja atau tidak.

Saling mendengarkan dan jangan menyalahkan

Dalam rumah tangga, komunikasi yang baik adalah fondasi yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu ada ruang bagi Anda berdua untuk mendengarkan keluh kesah satu sama lain.

Tak hanya itu, waktu ini bisa Anda jadikan ruang diskusi sebagai tempat mengungkapkan keinginan masing-masing dalam kehidupan berumah tangga.

Luangkanlah waktu untuk lebih sering berbicara dari hati ke hati sehingga Anda berdua bisa saling mengungkapkan isi hati yang terdalam.

Ketika Anda merasa kebohongan yang pasangan lakukan terlampau berat dan sulit dimaafkan, Anda bisa berkonsultasi dengan konselor pernikahan.

Konselor akan membantu Anda memahami situasi ini, menemukan akar masalahnya, serta memberikan solusi terbaik bagi pernikahan Anda.

Mengapa pasangan suka berbohong?

Secara umum, alasan orang berbohong adalah untuk melindungi dirinya sendiri atau orang lain yang ia bohongi. Berbohong merupakan salah satu cara untuk menghindari konflik.

Orang yang suka bohong tidak mampu mengelola konflik. Mereka juga biasanya kurang pandai dalam mencari solusi sehingga lebih suka jalan pintas, yakni berbohong.

Berbohong dalam hubungan pernikahan sering kali dimulai dari hal sepele, misalnya rasa malu atau tidak enak untuk menceritakan sesuatu pada pasangan.

Sebagai contoh, pasangan Anda baru berbelanja suatu barang yang amat mahal. Karena tidak mau bertengkar dengan Anda, ia pun lebih memilih untuk berbohong.

Padahal, sebenarnya pasangan Anda tidak harus bohong. Bisa saja ia mengompensasi belanjaan itu dengan cara berhemat selama beberapa bulan ke depan.

Kebohongan di dalam rumah tangga juga bisa dilatarbelakangi motif lain, seperti rasa tidak nyaman dengan pasangan, emosi yang dipendam, hingga perselingkuhan.

Suka berbohong tanda pasangan manipulatif?